A.
Unsur dan Lambang Unsur
1. Pendapat John Dalton (1766—1844)
Lambang unsur yaitu berupa lingkaran seperti pada Gambar 3.3.
Lambang-lambang unsur menurut Dalton ini kurang praktis apabila
digunakan untuk menuliskan zat yang majemuk.
2. Pendapat Jons Jacob Berzelius
Lambang unsur yang sekarang digunakan adalah seperti yang
diusulkan
oleh Jons Jacob Berzelius pada tahun 1813. Cara penulisan
unsur tersebut dengan ketentuan diambil huruf pertama dari nama
unsur dan ditulis dengan huruf kapital. Apabila ada dua unsur
yang
huruf depannya sama, maka unsur yang lain tadi selain memakai
huruf pertama yang ditulis dengan huruf kapital diikuti salah
satu
huruf kecil yang terdapat dalam nama unsurnya.
Contoh:
Unsur Carbon dilambangkan C
Unsur Calsium dilambangkan Ca
Unsur Clorin dilambangkan Cl
B.
Rumus Kimia
Rumus kimia menunjukkan satu molekul dari suatu unsur atau suatu
senyawa. Rumus kimia juga disebut rumus molekul. Rumus kimia
digolongkan sebagai berikut.
1. Rumus Kimia Suatu Unsur
Dalam rumus kimia suatu unsur tercantum lambang atom unsur itu,
yang diikuti satu angka. Lambang unsur menyatakan nama atom
unsurnya dan angka yang ditulis agak ke bawah menyatakan jumlah
atom yang terdapat dalam satu molekul unsur tersebut.
Contoh:
a. O2 berarti 1 molekul, gas oksigen.
Dalam 1 molekul gas oksigen terdapat 2 atom oksigen
b. P4 berarti 1 molekul fosfor.
Dalam 1 molekul fosfor terdapat 4 atom fosfor.
Berbeda halnya dengan 2 O dan 4 P.
a. 2 O berarti 2 atom oksigen yang terpisah dan tidak terikat secara
kimia.
b. 4 P berarti 4 atom fosfor yang terpisah dan tidak terikat secara
kimi
2.
Rumus Kimia Suatu Senyawa
Pada rumus kimia suatu senyawa tercantum lambang atom unsurunsur
yang membentuk senyawa itu, dan tiap lambang unsur diikuti
oleh suatu angka yang menunjukkan jumlah atom unsur tersebut di
dalam satu molekul senyawa.
Contoh:
a. H2O berarti 1 molekul air
Dalam 1 molekul air terdapat 2 atom hidrogen dan 1 atom
Oksigen
C.
Sifat-Sifat Unsur, Senyawa, dan Campuran
Setelah kamu mengenal unsur dan lambang unsur serta senyawa
maka sekarang cobalah untuk membandingkan sifat-sifat unsur
dengan sifat senyawa!
2. Sifat Unsur
Sampai saat ini telah dikenal tidak kurang dari 114 macam unsur
yang
terdiri dari 92 unsur alam dan 22 unsur buatan. Berdasarkan
sifatnya,
unsur dapat digolongkan menjadi unsur logam, unsur nonlogam,
serta unsur metaloid. Contoh unsur logam di antaranya besi,
seng,
dan tembaga. Contoh unsur nonlogam di antaranya karbon,
nitrogen,
dan oksigen. Silikon dan germanium tergolong metaloid.
Coba carilah beberapa contoh dari unsur logam, unsur non
logam, dan unsur metaloid!
Bagaimana sifat-sifat dari unsur logam dan non logam? Cobalah
kamu amati sifat besi! Bagaimana wujud besi? Padat, cair, atau
gas?
Bagaimana sifat kekerasannya, keras atau lunak? Dapatkah besi
menghantarkan arus listrik atau panas? Apakah logam dapat
ditempa
menjadi tipis? Apakah besi dapat dibuat menjadi kawat?
Bagaimana pula sifat dari unsur non logam? Belerang, tergolong
unsur non logam. Coba kamu cari contoh unsur non logam yang
lain!
Kemudian bandingkan sifatnya.
3. Sifat Senyawa
Apakah air dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana
lagi?
Ya, kamu dapat mencobanya dengan alat elektrolisis air.
Unsur-unsur
pembentuk air adalah oksigen dan hidrogen. Jadi, air terdiri
dari gas
oksigen dan gas hidrogen yang bergabung melalui reaksi kimia.
Air
dengan rumus kimia H2O, memiliki sifat yang berbeda dengan
unsurunsur
pembentuknya, yaitu H2 dan O2 yang berupa gas. Air dapat
diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya, sehingga disebut
senyawa. Adapun hidrogen serta oksigen disebut unsur. Jadi,
senyawa
adalah zat yang terbentuk dari unsur-unsur dengan perbandingan
tertentu dan tetap melalui reaksi kimia. Jadi, sifat senyawa
tidak
sama dengan sifat unsur pembentuknya. Senyawa dapat dipisahkan
menjadi unsur-unsur atau menjadi senyawa yang lebih sederhana
melalui reaksi kimia.
Di dalam tiap senyawa unsur-unsur penyusunnya mempunyai
perbandingan massa yang tetap dan tertentu. Misalnya,
a. Air (H2O), perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya yaitu
Hidrogen : Oksigen adalah 1 : 8
b. Gula (C12 H22 O11), perbandingan massa unsur-unsur
penyusunnya
yaitu
Karbon : Oksigen : Hidrogen adalah 72 : 88 : 11
c. Etanol (C2 H5OH), perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya
yaitu
Karbon : Oksigen : Hidrogen adalah 12 : 8 : 3
4.
Sifat Campuran
Cobalah kamu mengambil segenggam tanah! Perhatikan dengan
saksama apa yang terdapat dalam segenggam tanah tadi? Apakah
ada pasir, plastik, kayu, dan kerikil?
Tanah diklasifikasikan dalam campuran, yaitu campuran
berbagai macam unsur dan senyawa. Sifat asli zat-zat pembentuk
campuran masih tampak, sehingga komponen penyusun campuran
tersebut dapat dikenali dan dapat dipisahkan lagi. Perbandingan
zat-zat penyusunnya tidak tentu seperti pada senyawa.
Ada dua macam campuran, yaitu campuran homogen dan campuran
heterogen.
a. Campuran Homogen
Amati dengan saksama segelas air sirup. Apakah jernih atau
keruh? Apakah gula atau sirup dapat bercampur? Bila air sirup
tersebut jernih dan bercampur merata, dapat digolongkan sebagai
campuran homogen. Campuran homogen ini biasa disebut larutan.
Pada larutan, tiap-tiap bagian mempunyai susunan yang sama. Jadi
di dalam larutan sirup tersebut terdapat dua penyusun larutan,
yakni
air dan gula. Air disebut pelarut, sedangkan gula disebut zat
terlarut.
Contoh campuran homogen lainnya adalah minuman ringan (soft
drink) dan larutan pembersih lantai.
b. Campuran Heterogen
Amati segelas air yang dicampur dengan pasir. Apa yang
terdapat di dasar gelas? Apa yang terapung? Apakah warna air
tersebut jernih? Apakah campuran pasir dan air itu merata?
Apabila
zat-zat penyusunnya bercampur secara tidak merata dan campuran
ini tiap-tiap bagian tidak sama susunannya maka disebut campuran
heterogen (perhatikan Gambar 3.8). Contoh campuran heterogen
yang lain adalah air kopi (bentuk cair) dan campuran tepung
dengan
air (bentuk padat).
Susunan zat dalam suatu campuran sering dinyatakan dengan
kadar dari zat-zat pembentuk campuran itu. Kadar suatu zat dalam
campuran dapat dinyatakan sebagai jumlah zat dalam campuran
dibandingkan jumlah seluruh campuran. Jumlah zat dapat
dinyatakan
dalam dalam massa (g, kg) atau volume (m, ).